keluarga

Tips Menanamkan Kedisiplinan Sejak Dini Pada Anak

Banyak orang tua yang merasa kesulitan untuk menanamkan kedisiplinan kepada anak. Mengajarkan sikap disiplin ini umumnya sudah mulai dilakukan sejak usia dini, dari balita hingga usia sekolah. dan cara untuk mengajarkan pada masing-masing rentang usia pun juga berbeda.

Baca juga : Tips Agar Anak Lebih Semangat Untuk Belajar

Disiplin menjadi hal yang begitu penting bagi anak untuk menjalani kehidupannya kelak. Sikap ini akan membantu anak dalam belajar berperilaku hingga mengenali apa saja perilaku yang sebaiknya tidak dilakukannya. Inilah mengapa orang tua perlu menanamkan sikap positif ini pada anak sesegera mungkin.

Anak yang memiliki sikap disiplin akan memiliki kemampuan untuk mengontrol diri agar tidak mengulangi kesalahan sebelumnya. Namun tentu saja disesuaikan dengan tahapan perkembangannya. Ada beberapa cara efektif untuk menangani perilaku buruk anak yang akan dibahas sesuai urutan usia, diantaranya;

Anak Usia Balita

Saat anak sudah berusia balita, maka tiba waktunya bagi Anda untuk mulai mendisiplinkan mereka. Akan tetapi selalu ingat bahwa balita biasanya seakan menolak aktifitas pendisiplinan tersebut. Hal tersebut lebih dikarenakan balita yang mungkin masih merasa takut ataupun tidak memahami apa yang sedang diajarkan oleh orangtuanya.

Jangan mudah putus asa saat balita menunjukkan tanda kewalahan. Alih-alih menyerah, Anda bisa mencoba menyesuaikan kegiatan proses pendisiplinan dengan hal yang lebih sederhana, misalnya dengan berbicara secara perlahan dan tenang lalu jelaskan apa harapan Anda dari mereka dalam kegiatan tersebut.

Perlu diingat pula bahwa kemampuan durasi perhatian balita cenderung pendek. Maka dari itu, usahakan waktu bicara hanya 1 menit saja untuk tiap tahun umur mereka.

Anak Usia Pra-Sekolah

Ketika anak Anda sudah memasuki usia pra-sekolah, maka setidaknya mereka sudah lebih menyadari tentang hal benar dan hal salah. Dalam usia ini, anak juga mulai bisa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan mereka.

Nah, beberapa perbuatan anak usia pra-sekolah yang memerlukan pendisiplinan oleh orang tua antara lain memukul, berbohong, berbuat curang, membangkang, sombong, berdebat dan tidak mau berbagi.

Sementara kegiatan pendisiplinan untuk berbagai kesalahan anak usia prasekolah misalnya membicarakan tentang kesalahan tersebut, mengapa perbuatan mereka salah, dan apa yang sebaiknya mereka lakukan agar tidak mengulanginya. Diskusikan dengan anak tanpa harus menggunakan emosi.

Sementara bentuk hukuman bisa dengan menahan mainan kesukaan, mengurangi waktu nonton dan lain sebagainya. Anda bisa menyesuaikan kegiatan pendisiplinan ini sesuai dengan perbuatan salah yang ia lakukan.

Anak Usia Sekolah Dasar

Sikap egois umumnya mulai muncul pada anak yang beranjak usia sekolah dasar. Dalam pemikiran tersebut, anak akan lebih menginginkan tentang kebebasan. Anda sebagai orang tua perlu memberikan batasan terhadap kebebasannya.

Saat anak melakukan perbuatan yang tidak pantas, maka Anda bisa mencoba untuk menahan atau menghilangkan hak-hak istimewa seperti membatasi jam menonton dan main, membuat anak untuk mengakui kesalahan mereka dan meminta maaf. Tentu saja setelah mereka mengetahui apa kesalahan yang telah ia perbuat.

Adalah wajar saat anak berperilaku yang kadang membuat Anda kesal. Terlebih ketika anak tidak bisa mengikuti aturan kedisiplinan yang telah diterapkan dalam rumah. Menggunakan sudut pandang berbeda, Anda mungkin bisa menemukan penyebab kesulitan anak. Meskipun mendisiplinkan anak adalah hal yang sulit, jangan lekas menyerah pada amarah lalu mengambil jalan pintas dengan memukulnya.

Pukulan hanya akan membuat anak patuh sesaat saja lantaran rasa takut dan teror hukuman yang diberikan orang tua. Efek jangka panjang dari kekerasan traumatis tersebut juga sangatlah buruk seperti IQ rendah. Usahakan untuk tidak memukul atau bentuk kekerasan lain yang membuatnya trauma.

Alih-alih menampar, menjewer atau kekerasan lain, 5 tips berikut ini bisa Anda lakukan untuk mendisiplinkan anak tanpa memukul, yaitu

  • Menghindarlah sementara
  • Berikan hukuman yang logis
  • Suruh menulis permintaan maaf atau akibat buruk dari kelakuannya

Tegas bukan berarti keras, masih ada cara lain yang dapat Anda lakukan demi mendisiplinkan anak. Anda juga harus bersiap dengan perasaan bersalah setelah anak menangis kesakitan oleh pukulan Anda.

Facebook Comments

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button