keluarga

Tips Komunikasi Antara Orang Tua Dengan Anak Usia Dini

Apa yang dipikirkan oleh anak balita, prasekolah, atau baru masuk TK mungkin belum bisa diketahui oleh orang tuanya secara pasti. Namun ternyata ada beberapa tips yang dapat digunakan untuk membangun komunikasi antara orang tua dan anak sehingga lebih efektif. Beberapa diantaranya adalah;

Baca juga : Tips Menanamkan Kedisiplinan Sejak Dini Pada Anak

Topik Percakapan

Alih-alih menanyakan tentang bagaimana harinya di sekolah, atau bagaimana perasaannya hari ini, Anda dapat membuat kalimat pertanyaan yang lebih spesifik untuk topik semacam itu. Anda juga sebaiknya memilih momen terbaik untuk mengajaknya mengobrol, misalnya menjelang tidur. Anda bisa menanyakan seperti “anak ayah, coba dong ceritakan 3 hal bahagia hari ini?” Dengan momen dan manner yang tepat, ia akan begitu antusias untuk menceritakan dan menjelaskan hal-hal yang membuatnya senang dan bangga atas pencapaiannya. Sebaliknya, Anda juga bisa memintanya menceritakan 3 hal yang membuat harinya tidak menyenangkan.

Flashback

Anda sesekali juga perlu melakukan analisa dan mengingat-ingat kembali apa yang tanyakan sehingga anak menjawab tidak sesuai harapan. Ketika Anda langsung membuka percakapan dengan pertanyaan, besar kemungkinan jawabannya tidak sesuai harapan, misalnya “tidak tahu,” “lupa” dan lain sebagainya. Namun menggunakan cara bertanya yang tanpa ia sadari di atas, maka ia akan lebih antusia untuk menjawab dan cara berpikirnya bisa lebih Anda kenali.

Memancing Diskusi

Anda juga bisa memilih topik-topik pembicaraan yang membuka peluang diskusi dengan anak. Misalnya tentang guru favorit dan alasan mengapa sang anak mengidolakannya, tentang teman-temannya yang mengucapkan selamat padanya, teman yang mengintimidasinya dan lain sebagainya. Dengan membuka lebih banyak diskusi, Anda memiliki wawasan yang lebih terkait pencapaian dan hal yang disukai oleh anak Anda.

Topik yang Mudah Dipahaminya

Masalah yang sering terjadi pada anak adalah mereka tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan pikirannya. Ada banyak hal yang terjadi dalam pikiran anak-anak, namun untuk mengungkapkan dengan kemampuan bahasa yang dimiliki, dibutuhkan stimulasi yang tepat. Anda bisa membuat pertanyaan yang membuat mereka lebih fokus dan terarah sehingga dapat mengungkapkan perasaannya dengan lebih jelas dan mudah.

Apabila topik percakapan yang Anda gunakan bersama anak-anak mudah untuk dipahami, maka kepercayaan anak-anak pada Anda sebagai orang tuanya akan mulai terbangun. Anda telah memberikan lingkungan yang aman, bahagia dan terbuka bagi mereka  tanpa perasaan dihakimi ataupun dinasihati. Nah, kepercayaan inilah akan menunjang hubungan serta membuka gerbang komunikasi yang terus berlangsung hingga seumur hidup.

Apabila anak yang masih dalam usia dini ini bisa lebih terbuka kepada Anda, maka besar kemungkinan mereka juga akan melakukannya hingga memasuki usia remaja. Bukan sekedar komunikasi semu dan saling bertegur sapa di dalam rumah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa cara efektif saat berkomunikasi dengan anak adalah tetap terkendali dan tidak terbawa emosi saat Anda tidak mendapatkan jawaban memuaskan atas pertanyaan Anda. Mulailah melihat dari sudut pandang anak serta posisikan diri Anda sebagai mereka.

Sodorkan pertanyaan-pertanyaan yang menunjukkan pada anak bahwa Anda, orangtua, memberikan arti penting pada perasaan dan dalam berbagai peristiwa selama hidupnya. Ketika melakukan hal ini, Anda juga bisa membuat catatan atau mengingat beberapa hal sebagai rujukan pada tahun-tahun mendatang ketika anak semakin tumbuh. Dalam momen-momen tersebut, akan ada saatnya untuk percakapan yang akan membuat Anda berpikir keras serta meresapi nila-nilai, kepercayaan dan bermacam pendekatan yang telah Anda laukan dalam mengasuh anak.

Facebook Comments

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button