Mengenal Ginjal, Organ di Sistem Sekresi Manusia
Mengenal Ginjal, Organ di Sistem Sekresi Manusia yang Fungsinya Bermacam-Macam
Sistem ekskresi memang sangat penting sebagai pembuangan limbah pada tubuh manusia. Di Selain hati, kulit, dan paru-paru, ginjal juga merupakan salah satu organ tubuh anggota sistem sekresi yang mana tugasnya tidak bisa tergantikan dengan organ lainnya. Sepasang organ yang bertugas menyaring racun melalui urine ini pun juga memerlukan biaya yang cukup mahal jika rusak dan harus ditransplantasi. Lalu, seperti apa penjelasan lengkap tentang organ ini? Yuk, kita simak ulasannya.
Pengertian dan Struktur Ginjal
Berbicara mengenai ginjal, organ ini adalah salah satu organ tubuh yang termasuk dalam sistem sekresi manusia selain paru-paru, hati, dan kulit. Tugas masing-masing organ di sistem sekresi ini pun macam-macam, namun semuanya berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat sisa hasil proses metabolisme dari dalam tubuh. Zat-zat sisa dari sistem sekresi sendiri berupa Air, Karbondioksida, Amonia, Zat Empedu, dan Urea yang mana semuanya tidak boleh disimpan di dalam tubuh karena mengandung racun dan bisa menimbulkan penyakit.
Baca juga : Penyebab Penyakit Gagal Ginjal yang Perlu Diwaspadai Sejak Dini
Adapun untuk ginjal, sistem pembuangan dengan organ sebesar kepalan tangan ini bertugas mengeluarkan zat sisa berupa air kencing atau kemih. Tanpa organ ini, sistem sekresi manusia bisa berantakan dan kelangsungan hidupnya pun juga terancam. Meski berukuran sekitar 10 – 12 cm saja untuk orang dewasa, namun ternyata organ ini mengandung sekitar 1 juta Nefron yang mana merupakan saringan darah sangat kecil.
Ginjal sendiri berada di kedua sisi tulang belakang. Persisnya, ia berada di bawah tulang rusuk dan tepat di rongga perut bagian belakang. Bentuknya menyerupai kacang merah dengan warna yang merah dan hampir kecoklatan. Ginjal tidak hanya satu, melainkan ada sepasang yang berada di sisi kiri dan kanan. Keduanya memiliki bobot sekitar 135 – 170 gtam, namun pada umumnya ginjal kanan letaknya lebih rendah dibanding ginjal kiri karena posisinya yang memang dekat dengan organ hati.
Untuk strukturnya, ginjal pada umumnya terdiri atas beberapa bagian, antara lain :
- Korteks Ginjal
Bagian yang juga disebut dengan Korteks Renalis ini adalah bagian terluar dari organ ginjal. Dikelilingi oleh lapisan jaringan lemak, Korteks Renalis berguna untuk melindungi bagian-bagian dalam dari organ tersebut.
- Medula Ginjal
Kedua, ada bagian bernama Medula yang mana adalah jaringan halus yang terletak di dalam ginjal itu sendiri. Bagian ini dikatakan sebagai satu dari tiga piramida ginjal selain Nefron dan Tubulus.
- Nefron
Selanjutnya, ada Nefron yang mana sudah dijelaskan di atas sebagai saringan darah dan meupakan bagian terkecil dari Ginjal. Bagian ini berada di sepanjang Korteks sampai Medula dan berguna untuk mengambil nutrisi dan cairan dari dalam darah agar tidak terbuang saat proses penyaringan. Selain itu, ia juga berguna untuk membuang limbah metabolisme dalam darah.
- Pelvis Ginjal
Terakhir, ada Pelvis yang mana merupakan bagian terdalam dari Ginjal. Di bagian ini, terdapat Kaliks Ginjal atau yang dikenal dengan nama Calyces dimana berguna sebagai tempat untuk mengumpulkan cairan tubuh untuk disalurkan ke kandung kemih.
Cara Kerja dan Fungsi Ginjal
Ada tiga tahap jika Anda bertanya tentang cara pembentukan urine pada tubuh manusia, yakni tahap Filtrasi, Reabsorpsi, dan Augmentasi. Akan dijelaskan lebih lanjut mengenai tahap-tahap ini, yakni :
- Tahap Filtrasi
Sekitar 20% darah dari dalam tubuh manusia akan melalui ginjal sehingga proses pembentukan urine yang pertama adalah melalui penyaringan darah alias Filtrasi. Dalam proses ini, Glomerulus akan menyaring garam, air, asam amino, glukosa, urea, dan limbah-limbah lainnya dan kemudian dilewatkan pada Kapsul Bowman.
- Tahap Reabsorpsi
Hasil Filtrasi yang disebut Urine Primer dari Filtrasi kemudian akan disaring kembali pada Tubulus Proksimal Nefron, Tubulus Distal, Tubulus Pengumpul, dan Loop of Henle. Semua zat yang tadinya disaring dalam Filtrasi akan masuk dalam aliran darah melalui Kapiler di sekitar Tubulus. Pergerakannya berupa Osmosis dan nanti akan membentuk Urine Sekunder.
- Tahap Augmentasi
Terakhir, sisa-sisa dari makanan yang sudah diambil nutrisinya tersebut akan dikeluarkan oleh tubuh dalam tahapan ini. Urine yang sudah siap dibuang akan diproses dalam Pelvis dan akan diteruskan ke dalam Saluran Ureter. Apabila Urine sudah terkumpul di Kandung Kemih, maka ia akan dikeluarkan melalui Uretra dan inilah yang dinamakan Buang Air Kecil.
Tentunya dalam mengeluarkan zat-zat sisa ini, Kandung Kemih akan mempertahankan keseimbangan air, pH, ion, hingga kalsium dan tekanan darah. Itulah mengapa, zat yang dikeluarkan dari urine benar-benar zat sisa yang sudah tidak diperlukan lagi oleh tubuh Anda.
Ada beberapa fungsi yang dimiliki Ginjal sebagai bagian dari Sistem Sekresi manusia yang tiada tandingannya ini, antara lain untuk menyaring darah dan menjaga kadar elektrolit di dalam tubuh. Ginjal juga bisa dikatakan sebagai pendali keseimbangan cairan tubuh. Pasalnya, ketika asupan air kita sedikit, maka organ ini akan menyesuaikan diri dengan menahan air di dalam tubuh agar tidak keluar terlalu banyak dan kita tidak mengalami dehidrasi.
Dengan adanya Ginjal, maka darah akan mampu disaring agar kadar air, mineral, dan garam pada tubuh tetap ada di batas normal sehingga kelangsungan hidup tetap terjaga. Inilah mengapa, orang yang ginjalnya rusak harus cuci darah karena organ tersebut sudah tidak mampu menyaring darah sendiri.
Tidak hanya kehebatan-kehebatan tersebut saja, rupanya ginjal juga berguna untuk mengatur tekanan darah. Ketika kita mengalami tekanan darah yang terlalu rendah, maka Ginjal akan meningkatkan tekanan tersebut dengan memproduksi Angiotensin. Ginjal juga bertindak sebagai regulasi Sel Darah Merah dimana ketika tubuh tidak mendapat cukup oksigen, maka organ ini akan mengirimkan Eritropoietin ke dalam Sumsum Tulang agar produksi Eritrosit diperbanyak.
Terakhir, Ginjal juga bergun auntuk mengatur kadar asam pada tubuh manusia dan juga sebagai penghasil Hormon Calcitriol yang bermanfaat untuk penyerapan Kalsium dan kesehatan Tulang. Wah, lengkap bukan fungsi dari organ yang ukurannya kecil ini? Maka dari itu, kita harus bersyukur mempunyai Ginjal yang lengkap dan sehat karena itu berarti metabolisme tubuh kita akan tetap terjaga.
Penyakit Pada Ginjal dan Pengobatannya
Mengingat betapa pentingnya Ginjal dalam Sistem Sekresi, maka tidak heran ketika Ginjal mengalami kerusakan, tubuh kita pun akan meresponsnya dengan berbagai macam penyakit yang timbul. Sebut saja Gagal Ginjal Kronis, Hipertensi, Radang Ginjal, dan Sindrom Nefrotik. Hal ini terjadi karena menumpuknya zat sisa di dalam darah dan juga komplikasi beberapa penyakit yang diderita.
Baca juga : Ketahui Penyebab Serta Bahaya Penyakit Gagal Ginjal
Mari kita ambil contoh bahwa seseorang mengalami Gagal Ginjal Kronis. Ketika seseorang mengalami penyakit ini, maka tubuh tidak akan bisa melakukan Sekresi dengan baik. Akibatnya jelas, hanya tinggal tunggu waktu saja tubuh Anda mengalami kerusakan yang menjalar ke organ-organ lainnya yang mana bisa berakibat fatal. Oleh karena itu, fungsi Ginjal yang terganggu ini harus segera diatasi agar kelangsungan hidup juga bisa dipertahankan.
Sayangnya, Gagal Ginjal tidak bisa sembuh hanya dengan obat-obatan. Mungkin, obat bisa meringankan efek buruknya, namun Ginjal yang sudah rusak tetap tidak akan bisa kembali seperti semula. Nah, salah satu metode yang paling pas untuk mengatasi masalah ini adalah dengan transplantasi Ginjal.
Prosedur bedah yang mana bertujuan untuk mengganti Ginjal seseorang yang mengalami kerusakan dengan Ginjal sehat dari seorang pendonor ini boleh dibilang sangat mahal dan butuh usaha ekstra. Diperkirakan, butuh biaya sekitar 750 juta rupiah atau bahkan lebih untuk melakukan transplantasi dan ini belum termasuk biaya pemeriksaan awal hingga nanti pemulihan pasca operasi.
Mahalnya harga Ginjal di dunia kedokteran ini bahkan belum seberapa jika kita membahas tentang Pasar Gelap dimana organ tubuh diperdagangkan. Oknum-onum ini yang menjadikan organ manusia sebagai ladang uang ini bahkan membanderol harga satu Ginjal mencapai miliaran rupiah.
Meski donor Ginjal termasuk langka, seseorang bisa mendapatkan donor organ ini dari mereka yang masih hidup dan tidak perlu menunggu pasien mati otak atau meninggal lebih dulu. Hal ini karena sejatinya manusia bisa hidup dengan hanya satu buah Ginjal saja. Operasinya pun terbilang cukup cepat, namun harus dilakukan dengan cekatan. Pasalnya, pengangkatan Ginjal dari pendonor harus dilakukan bersamaan dengan jalannya operasi transplantasi.
Nah, mengingat betapa pentingnya tugas Ginjal dan betapa mahalnya biaya transplantasi organ ini, maka Anda harus menjaga baik-baik Ginjal Anda. Mulailah menjalani hidup sehat dengan rajin berolahraga, makan makanan bergizi, kurangi konsumsi garam, hindari rokok dan alkohol, serta jaga berat badan agar tidak obesitas. Usahakan minum air putih sebanyak 8 gelas per hari agar Urine Anda berwarna bening. Terakhir, rajinlah check up dokter agar segera tahu jika ada kerusakan di organ satu ini.
Demikian ulasan mengenai ginjal dan sistem sekresinya pada manusia. Semoga ulasannya bermanfaat.