Pentingnya Perkembangan Sosial Anak di Usia Dini
Sebagai pondasi akademis untuk anak, pendidikan usia dini memang dianggap sebagai hal yang sangat krusial. Kenyatannya, penelitian menunjukkan bahwa perkembangan sosial anak masih lebih penting ketimbang pendidikan yang diberikan di sekolah. Dengan demikian, seharusnya orang tua juga lebih memperhatikan perkembangan sosial anaknya sejak dini.
Baca juga : Kenali Kondisi Medis Yang Sebabkan Anak Tidak Mau Makan
Meskipun pendidikan akademis adalah hal yang penting, namun ada hal lain yang juga tidak boleh dikesampingkan begitu saja oleh para orang tua. Perkembangan sosial anak dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak agar kelak ia memiliki kepribadian yang bertanggung jawab.
Penelitian menyebutkan bahwa perkembangan sosial anak yang mulai dibentuk semenjak kecil memiliki hubungan dengan kesuksesannya saat memasuki usia 25 tahun. Anak yang mampu bergaul serta bersosialisasi, maka akan lebih mudah dalam menyelesaikan masalah ataupun pendidikannya. Mereka pun memiliki peluang kerja lebih baik dibanding mereka yang kurang dalam hal bersosialisasi.
Salah satu cara yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan cara mencarikan sekolah yang paling sesuai untuk anaknya sehingga bisa memotivasi mereka dalam bermain dan berinteraksi bersama teman. Selain itu ada beberapa hal lain yang bisa dicoba
Bermain
Bermain merupakan cara yang alami bagi anak untuk dapat belajar menyelesaikan masalah, bernegosiasi, berbagi dan bereksperimen. Anda bisa mengajak anak ke taman untuk bermain dengan anak sebayanya. Dengan harapan mereka bisa saling berinteraksi sambil terus diawasi dari kejauhan agar mereka bebas bereksplorasi.
Menyelesaikan Masalah
Anak usia dini juga perlu belajar menyelesaikan permasalahannya sendiri. Dalam hal ini, meskipun terkadang Anda sangat tergoda untuk menjadi solusi, usahakan untuk tetap fokus pada pelatihan anak. Anda bisa mencoba menanyakan masalah apa yang tengah ia hadapi. Kemudian coba tanyakan lagi, apa kira-kira yang harus dilakukannya. Anda juga bisa memberikan beberapa kesempatan trial and error sambil tetap mengawasinya. Ingat bahwa Anda tidak harus selalu menjadi solusi atas segala permasalannya.
Kenalkan Perasaan
Kenalkan tentang perasaan pada anak Anda untuk membentuk empati sehingga memudahkannya dalam berinteraksi bersama orang lain. Anda bisa mencoba kalimat seperti, “Adikmu sedih itu lho Kamu ambil jajannya”. Untuk mengenalkan tentang perasaan ini, Anda bisa mencoba buku bacaan karena mereka dapat mengetahui emosi menggunakan sudut pandang orang ketiga.
Membantu dan Berterima kasih
Anda bisa meminta anak untuk membantu Anda melakukan pekerjaan rumah sesuai kemampuannya. Dan saat ia mulai membantu orang lain, Anda juga sewajarnya memberikan apresiasi padanya meskipun sekedar pujian. Anda juga perlu menunjukkan cara berterima kasih pada orang lain yang sudah membantu.
Mengendalikan Keinginan
Saat masih berusia dini, anak memang sulit untuk mengendalikan keinginannya. Hal ini dikarenakan bagian otak yang bertugas mengontrolnya masih belum bekerja maksimal sehingga ia belum bisa menahan diri. Anda pun juga tidak bisa memaksanya, namun perlahan ajarkan tentang pengendalian diri ini. misalnya dengan cara belajar berpikir dari sudut pandang orang lain dengan cara bermain peran. Minta mereka memerankan diri sebagai orang lain dan belajar mengontrol keinginannya sendiri sebab karena mereka pikir mereka adalah orang lain.
Beberapa tips di atas dapat membantu memudahkan pekerjaan Anda dalam mengawal perkembangan sosial anak. Anda sebagai orang tua bisa bekerjasama dengan pasangan maupun guru untuk membentuk kemampuan bersosialisasi yang menunjang kesuksesan anak kelak di masa depan. Selain itu, usahakan untuk tidak memberikan gadget pada anak sebab kebiasaan penggunaan perangkat semacam ini dapat mengurangi perkembangan sosial yang lebih krusial pada usia dini.