Tanda meningitis pada anak harus diperhatikan
Tanda meningitis sangat gampang di identifikasi sejak dini. Meningitis adalah penyakit yang berhubungan dengan peradangan selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang. Ada banyak penyebab meningitis, namun umumnya gejalanya seringkali sama dan sulit dikenali.
Baca juga : HaloDoc, “Dokter Pribadi” Gratis Dari Allianz
Penyakit meningokokus merupakan salah satu penyakit paling berbahaya yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, terutama yang paling rentan terhadap meningitis. Itulah sebabnya saat ini kita akan berbagi 8 tanda meningitis pada anak yang harus diperhatikan untuk membantu orang tua melakukan penangan tepat waktu saat anak sakit. Silahkan simak tipsnya di bawah ini!
8 tanda meningitis pada anak yang harus diperhatikan
- Demam tiba-tiba
Salah satu gejala meningitis adalah demam mendadak. Tubuh anak bergetar dan selalu terasa dingin.Suhu anak meningkat secara tiba-tiba dan cepat, terutama sulit untuk mengurangi demam. Namun, faktanya, ini juga merupakan gejala dari banyak penyakit yang berbeda, jadi orang tua perlu memperhatikan tanda lain untuk membuat kesimpulan apakah anak tersebut meningitis atau tidak.
- Sakit kepala parah
Sakit kepala yang disebabkan oleh meningitis tidak serius tapi membuat anak merasa tidak nyaman. Selain itu, sakit kepala bisa mempengaruhi leher, namun banyak orang tua melihat sedikit atau tidak ada tanda meningitis.
Jika anak Anda sakit kepala parah selama beberapa hari dengan demam tinggi, mungkin karena meningitis. Selain itu, orang tua harus sadar bahwa jika ujung kepala bayi membengkak, ini mungkin merupakan tanda meningitis berat pada anak-anak.
- Penglihatan bermasalah
Anak-anak dengan meningitis seringkali tidak bisa memusatkan mata, itulah sebabnya mereka sering mengalami pusing atau penglihatan bermasalah.
- Nyeri perut, mual dan muntah
Beberapa anak dengan meningitis sering menunjukkan tanda-tanda kehilangan nafsu makan. Penyebab mual terus mual, disertai sakit perut dan muntah.
- Sensitivitas terhadap cahaya
Gejala umum lainnya pada orang dengan meningitis adalah kepekaan terhadap cahaya. Anak-anak akan menutupi mata mereka dengan mata atau keluhan cahaya yang menyebabkan mereka memiliki air mata, mual dan sakit kepala.
- leher kaku
Salah satu gejala yang paling umum dari penyakit meningokokus pada anak-anak adalah kekakuan leher, sulit bergerak ke arah yang menyebabkan kesulitan berputar. Bayi Anda tidak akan memperhatikan gejala ini, tapi perhatikan apakah bayi Anda memegang kepalanya dengan tidak biasa atau merasa bahwa lehernya kurang fleksibel daripada biasanya.
Cobalah menyentuh dagu dengan dada. Jika anak Anda bisa menyentuh dagunya tanpa kesulitan sama sekali. Tapi jika tidak nyaman dan bahkan terasa sakit saat dagu Anda menyentuh dada Anda, maka bawa ke dokter untuk memeriksanya tepat pada waktunya.
- Tidak bisa meluruskan kaki
Selain itu, orang tua bisa cek dengan berbaring berlutut, kaki mereka terentang. Kemudian, letakkan tangan Anda di bawah tumitnya dan perlahan angkat kedua kakinya. Biasanya mengangkat ke lebih dari 70 derajat masih lurus, tapi kalau tidak kurang dari 70 derajat tapi kakinya sudah mengecil (kaki terlipat ke paha), ini pertanda dia bisa meningitis. Orangtua harus segera menguji bayi karena mungkin memiliki anak dengan meningitis.
- Ruam
Ruam kulit juga merupakan tanda meningitis. Bila Anda melihat ruam pada kulit Anda, orang tua harus mencoba tes di bawah ini untuk melihat apakah ruam tersebut terkait dengan penyakit meningokokus.
Pertama, ambil gelas bersih, tekan perlahan cangkir di kulit ruam anak itu. Terus menekan gelas sampai kulit menjadi pucat. Jika ruam hilang atau kabur, itu bukan karena meningitis. Tapi jika ditekan, ruam bisa melihat dengan jelas melalui cangkir, itu karena meningitis. Namun, Anda harus ingat bahwa tes ini tidak 100% akurat jadi sebaiknya periksa dengan dokter Anda.
Apa yang harus dilakukan saat anak Anda Mengalami gejala ini?
Meningitis adalah penyakit yang serius, jika tidak terdeteksi intervensi dini dan tepat waktu akan mempengaruhi kehidupan anak. Karena itu, segera setelah anak muncul gejala harus dibawa ke rumah sakit sesegera mungkin.
Selain itu, beri anak istirahat, tenang dan jangan biarkan lampu terlalu terang saat tidur. Laporkan semua gejala ke dokter Anda. Harus dirawat di rumah sakit untuk perawatan dan tidak ada perawatan rawat jalan.