Artikel Kesehatan

Beda lemak jenuh dengan lemak tak jenuh

Apa beda lemak jenuh dengan lemak tak jenuh serta lemak trans ? Seperti kita ketahui bahwa ada beberapa jenis lemak yang efeknya juga bisa berbeda bagi kesehatan tubuh.

Lemak merupakan salah satu nutrisi penting yang masuk dalam golongan makro nutrisi selain karbohidrat dan protein. Nutrisi yang bisa menjadi sumber energi cadangan ini mampu menghasilkan 9 Kalori setiap satu gramnya.

Hal ini tentu jauh berbeda pada sumber energi utama yaitu karbohidrat yang hanya menghasilkan 4 Kalori pada tiap gramnya.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai jenis-jenis lemak serta perbedaannya.

Beda lemak jenuh dengan lemak tak jenuh

1. Lemak tak jenuh

Mengkonsumsi makanan yang mengandung Lemak tak jenuh dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL).

Seperti kita ketahui, Lemak merupakan bagian dari nutrisi, artinya tubuh kita membutuhkan lemak untuk metabolisme. Lemak tak jenuh adalah jenis lemak yang paling direkomendasikan untuk diet, terutama omega 3 dan omega 6. Karena tubuh manusia tidak bisa memproduksi sendiri omega 3 dan omega 6.

Lain halnya dengan omega 9, tubuh manusia bisa memproduksi sendiri asam lemak omega 9. Sehingga omega 3 dan omega 6 sering disebut asam lemak esensial, sedangkan omega 9 disebut asam lemak non esensial.

2. Lemak Jenuh

Diet tinggi lemak jenuh dapat meningkatkan kolesterol total, termasuk kolesterol jahat / LDL. Kolesterol jahat dapat membuat penyumbatan di arteri di jantung dan tempat lain di dalam tubuh.

Para ahli nutrisi merekomendasikan untuk membatasi lemak jenuh tidak lebih dari 10% kalori per hari. Itu artinya jika kebutuhan energi anda adalah 2000 Kalori per hari. berarti 10 % nya adalah 200 Kalori.

1 gram lemak bisa menghasilkan energi setara dengan 9 Kalori.
200 dibagi 9 = 22,22 gram.

Jadi jika kebutuhan energi per hari anda adalah 2000 Kalori, maka 10 % nya adalah 22,22 gram.

Atau biasa dibulatkan menjadi 20 gram itu adalah batas aman anda mengkonsumsi lemak jenuh per hari.

Tetapi akan jauh lebih baik lagi jika asupan nutrisi lemak anda diganti dari lemak jenuh menjadi lemak tak jenuh. Karena ada banyak manfaat kesehatan yang didapat dari mengkonsumi lemak tak jenuh.

3. lemak Trans

Tidak ada manfaat kesehatan yang didapat dari lemak trans. Jenis lemak ini sengaja dibuat dipabrik-pabrik dengan tujuan agar produknya bisa lebih tahan lama. Contohnya adalah margarin / mentega putih. Mentega putih berbeda dengan mentega biasa karena sudah melewati proses hidrogenasi.

Proses yang disebut hidrogenasi berarti mengubah struktur ikatan atom yang awalnya lemak tak jenuh (lemak sehat) menjadi lemak trans (lemak jahat).

Hal ini sengaja dilakukan karena lemak tak jenuh mudah menjadi tengik, sehingga agar lebih lebih awet diubah menjadi lemak trans. Tetapi efeknya bagi kesehatan tubuh manusia sangat bertolak belakang.

Mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak trans dapat menimbulkan peradangan yang terkait dengan penyakit jantung, stroke, diabetes dan kondisi kronis lainnya.

Penyakit diabetes memang selalu dikaitkan dengan gula. Tetapi hubungannya dengan lemak trans adalah karena lemak trans menyebabkan resistensi insulin.

Hormon insulin berperan menyerap glukosa dalam darah. Ketika sel-sel tubuh tidak merespons insulin secara normal, berarti kadar gula dalam darah tidak dapat diserap dengan semestinya, sehingga kadar gula dalam darah akan terus naik yang akhirnya menimbulkan penyakit yang disebut dengan diabetes tipe 2.

Tidak seperti lemak jenuh yang masih punya toleransi batas aman konsumsi per hari, para ahli nutrisi sama sekali tidak merekomendasikan lemak trans untuk dikonsumsi.

Artikel Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button