Obat Penambah Darah, Kenali Efek Sampingnya
Memang benar sekali jika obat penambah darah ini memang diperuntukkan khusus untuk atasi kekurangan darah, seperti anemia dan juga neutropenia. Kekurangan darah atau anemia umumnya terjadi pada saat darah tidak cukup memiliki sel – sel darah merah, atau pun yang disebut dengan hemoglobin. Ini merupakan bagian utama dari sel darah merah yang mengikat oksigen di dalam tubuh. Sehingga mengakibatkan sel – sel di dalam tubuh tidak bisa mendapat cukup oksigen.
Baca juga : Inilah 12 Penyakit Dengan Masa Tunggu 12 Bulan
Pada dasarnya jenis penyakit kurang darah atau yang juga disebut dengan anemia ini sering sekali di derita banyak orang, dan mungkin saja Anda juga kerap kali menderita penyakit tersebut. Sehingga tak heran jika penyakit kurang darah dianggap sebagai salah satu jenis penyakit yang terbilang tidak terlalu berbahaya sehingga ada banyak pula yang meremehkannya. Penting sekali untuk Anda tahu, bahwa jenis penyakit kurang darah tersebut memang bisa ditangani atau diatasi hanya dengan mengkonsumsi obat penambah darah, maupun mengkonsumsi asupan makanan tinggi akan zat besi. Akan tetapi sebelum Anda mengkonsumsi obat – obatan penambah darah, kami sarankan agar Anda ketahui terlebih dulu berbagai macam jenis obat penambah darah dan efek sampingnya.
Sementara itu untuk neutropenia sendiri adalah suatu kondisi di mana jumlah dari sel darah putih atau neutrofil di dalam tubuh rendah, maupun ada di bawah jumlah batas normal. Neutrofil ini pada dasarnya berperan penting dalam melawan terjadinya infeksi dalam tubuh, khususnya yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Nah, daripada harus berlama – lama lagi berikut ini adalah macam – macam obat penambah darah dan efek samping yang harus Anda tahu. Mari di simak ulasannya.
Berbagai Macam Obat Penambah Darah Beserta Efek Samping yang Harus Diketahui
Macam – macam obat penambah darah untuk anemia
Zat besi, vitamin B12, dan folat
Asal Anda tahu saja bahwa untuk bisa hasilkan sel darah merah, tubuh biasanya akan membutuhkan asupan nutrisi zat besi yang cukup, juga vitamin B12, dan folat. Pada saat ketiga zat tersebut tidak tercukupi dengan baik dari asupan nutrisi yang dikonsumsi sehari – hari, maka bisa dipastikan tubuh Anda akan bisa alami anemia. Nah, apabila disebabkan oleh anemia defisiensi zat besi, umumnya tubuh Anda akan butuhkan asupan suplemen zat besi tambahan guna cukupi kebutuhan zat besi di dalam tubuh supaya proses pembentukan sel darah merah bisa berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.
Baca juga tentang 5 Manfaat Kacang Merah Untuk Kesehatan Badan yang mengandung banyak zat besi
Sementara itu apabila terjadi anemia defisiensi vitamin B12 atau pun folat, umumnya tubuh seseorang akan butuhkan suplemen vitamin B12 dan juga asam folat tambahan. Sekadar informasi saja, bahwa ada beberapa efek samping dari pengkonsumsian zat besi yang bisa saja terjadi, yakni masalah pencernaan seperti sakit perut, diare, mual, dan konstipasi, BAB (Buang Air Besar) yang berwarna hitam, serta berkurangnya nafsu makan. Lalu untuk efek samping dari suplemen vitamin B12 juga asam folat itu sendiri yang bisa saja terjadi adalah pusing, mual, sakit kepala hebat. Akan tetapi efek samping dari kedua suplemen ini biasanya terjadi apabila dikonsumsi dalam dosis yang tinggi. So, kami sarankan agar Anda lebih bijak lagi dalam mengkonsumsi ketiga suplemen tersebut, ya!
Recombinant human erythropoietin
Perlu untuk Anda tahu juga bahwa, pertumbuhan sel darah merah yang ada di dalam darah ini pada dasarnya diatur oleh EPO atau hormon erythropoietin yang dihasilkan di ginjal. Pada saat hormon tersebut tak bisa lagi dihasilkan sebagaimana mestinya sebab, adanya penyakit tertentu yang sedang menyerang, maka tubuh pastinya akan alami yang namanya anemia. Jenis obat ini biasanya digunakan untuk obati anemia kronis yang disebabkan karena adanya gangguan pada hormon EPO, khususnya pada pasien atau penderita anak – anak dan juga orang dewasa.
Selain hal tersebut, bisa juga dipakai pada seseorang yang sedang alami gagal ginjal kronik, penderita kanker yang sedang jalani kemoterapi, penderita penyakit HIV, dan penderita yang butuh transfusi darah dalam jangka panjang. Biasanya pemberian jenis obat ini tak bisa diberikan pada penderita dengan tekanan darah tinggi yang tidak bisa terkendali, alergi terhadap beberapa produk berbahan protein hewan, atau pun albumin manusia, kejang – kejang, gagal hati kronik, epilepsi, punya kelainan sel darah merah seperti kanker, anemia sel sabit, juga ibu hamil dan menyusui.
Jenis obat penambah darah tersebut bahkan juga punya efek samping yang berupa sakit kepala, nyeri di bagian sendi, reaksi alergi, mual, terjadinya pembengkakan, kelelahan hebat tanpa sebab yang pasti, demam, dan meningkatnya tekanan darah dalam tubuh.
Macam – macam obat penambah darah untuk neutropenia
Recombinant human granulocyte colony stimulating factor
Ada informasi penting yang juga harus Anda tahu bahwa, pertumbuhan sel darah putih dalam tubuh, termasuk halnya neutrofil ini umumnya terjadi di dalam sumsum tulang, dan juga dikendalikan oleh zat yang biasanya disebut dengan granulocyte colony stimulating factor atau G-CSF. Apabila terjadi penyakit, atau pun gangguan medis yang hambat kerja G-CSF, maka bisa dipastikan tubuh seseorang tersebut akan alami kekurangan sel neutrofil, atau pun neutropenia. Terdapat tiga buah jenis obat yang berguna sebagai G-CSF sintetik, yakni filgrastim, lenograstim, dan juga pelfigrastim.
Dokter biasanya akan memberikan jenis obat – obatan tersebut untuk atasi neutropenia di beberapa kondisi, seperti halnya setelah dilakukannya kemoterapi, neutropenia dikarenakan gangguan pertumbuhan sel darah putih, serta operasi transplantasi sumsum tulang. Jenis obat – obatan tersebut juga tidak bisa diberikan secara sembarangan, khususnya pada pasien atau penderita dengan alergi terhadap obat G-SCF sintetik, gangguan fungsi hati, gangguan fungsi ginjal, atau pun pada penderita leukemia yang masih belum jalani pengobatan kemoterapi sama sekali. Sementara itu efek samping dari penggunaan obat – obatan ini bisa berupa rasa nyeri di bagian tulang, sakit kepala, sakit perut, lemas, terjadinya pembengkakan limpa, serta peningkatan trombosit.
Terapi sel punca atau stem cell therapy
Tahukah Anda apa itu jenis terapi sel punca ini? Terapi sel punca atau yang juga disebut dengan stem cell therapy merupakan jenis metode pengobatan untuk atasi gangguan pertumbuhan sel darah yang ada di dalam sumsum tulang. Jenis terapi tersebut kini sudah digunakan sebagai obat penambah darah untuk atasi penyakit – penyakit seperti gangguan pertumbuhan sel darah putih dan sel darah merah, maupun anemia, penyakit kanker, aplastik, dan penyakit autoimun. Umumnya jenis terapi sel punca ini bisa timbulkan beberapa efek samping, seperti reaksi penolakan terhadap sel donor, terjadinya infeksi, rasa nyeri hebat, dan kerusakan pada organ tubuh.
Nah, itu tadi berbagai macam obat penambah darah beserta efek samping yang harus diketahui. Apabila Anda atau kerabat menderita jenis penyakit anemia atau pun neutropenia, sangat dianjurkan sekali untuk selalu berkonsultasi ke dokter supaya obat yang diberikan sesuai dengan penyebabnya.