Allisya Menjadi Solusi Keuangan Keluarga Muslim
Asuransi merupakan salah satu solusi keuangan dalam setiap orang di dunia dan masyarakat Indonesia khususnya. Dalam realita kehidupan saat ini, hampir setiap orang di Indonesia tidak bisa terlepas dari yang namanya ASURANSI. Adakah orang Indonesia yang bebas atau tidak pernah sama sekali ikut asuransi ? jawabannya ada, tapi sedikit sekali mereka yang tidak ikut asuransi, yaitu orang yang selalu hidup di hutan dan tidak pernah menikmati fasilitas kendaraan umum dan lainnya dalam artian dia tidak pernah sekalipun keluar dari hutan.
Kalau ada orang yang mengaku bahwa dia tidak pernah bersenggolan sekalipun dengan asuransi, dapat di pastikan bahwa orang itu tidak mengerti bahwa secara tidak langsung mereka sering ikut menikmati program asuransi. Saat naik kendaraan pribadi, kendaraan umum seperti bus, pesawat, kapal laut, kereta dll didalam tiket yang sudah dibayar ada dana yang disisipkan untuk membayar premi asuransi. Terus bagaimana dengan yang ikut BPJS ? Bukankah setiap pekerja / karyawan wajib ikut ? Nah loh, asuransi kan katanya haram ? karena mengandung Riba, Gharar, dan Maysir ? jadi harusnya komitmen dihindari donk ? jawaban paling klasik adalah “Saya terpaksa”. Titik
Apakah asuransi syariah bisa menjadi solusi keuangan bagi keluarga muslim ?
Setiap orang tua tentunya sangat sayang sekali terhadap anak – anak nya. Tahukan Anda, bahwa sayangnya orang tua kepada anak harus dikorbankan saat orang tua terkena sakit kritis yang menghabiskan biaya sangat mahal? Banyak sekali contoh para publik figur yang hampir bangkrut saat mereka menderita sakit kritis. Karena mereka tidak mempunyai sebuah tabungan proteksi yang bisa digunakan saat terjadi sebuah resiko seperti sakit kritis. Karena mereka publik figur, mereka dengan gampang menggalang dana mencari sumbangan untuk membantu meringankan biaya pengobatannya. Nah kita sendiri bagaimana ?
Tidak ada seorang di dunia ini yang ingin mengalami resiko sakit kritis, tapi kita hanya bisa berdo’a terus kepada Allah agar resiko sakit kritis itu tidak menghampiri. Sekali lagi, ikut asuransi itu bukan untuk menghindari resiko, tetapi ikut asuransi itu untuk mengendalikan resiko, minimal sudah ada persiapan dana darurat.
Pencari nafkah mempunyai peran penting dalam memenuhi kebutuhan rutin keluarga seperti dana belanja rumah tangga, pendidikan anak, belanja istri, transportasi, liburan keluarga, dan masih banyak kebutuhan lainnya termasuk persiapan dana pensiun saat pencari nafkah sudah tidak produktiv lagi.
Bila pencari nafkah berhenti mencari nafkah karena sakit atau meninggal, apakah pengeluaran rutin keluarga juga berhenti? Jawabannya pasti tidak, karena kebutuhan hidup terus berjalan seiring berjalannya waktu. Disanalah peran sebuah polis asuransi syariah menjawab sebagai solusi keuangan keluarga.
Survey membuktikan bahwa 85% keluarga bangkrut saat pencari nafkah terkena penyakit kritis. Nama penyakit kritis itu banyak sekali, yang paling terkenal adalah kanker, stroke, serangan jantung, tumor dan masih banyak varian penyakit kritis lainnya. Kenapa bisa bangkrut ? karena pengobatan penyakit kritis itu membutuhkan biaya yang sangat mahal, tidak cukup dengan uang 50jt. Bagi orang yang sudah terlanjur kaya mungkin tidak ada masalah, karena mereka sudah banyak aset yang bisa dijual. Jadi dia sudah menjadi perusahaan asuransi bagi keluarganya sendiri. Tapi apakah cukup ? Mungkin terlalu berat jika harus bertindak sebagai perusahaan asuransi bagi diri sendiri dan orang yang kita cintai.
Bagaimana caranya agar saat resiko hidup yang tidak terduga itu terjadi, kebutuhan keluarga tetap bisa terpenuhi dengan baik? Dengan mengikuti program tabungan proteksi (Tapro Allisya) asuransi syariah mudah – mudahan menjadi salah satu solusi keuangan bagi keluarga anda dalam menghadapi berbagai resiko di masa depan. Karena Allisya mengusung konsep tolong menolong antar sesama anggota yang sesuai dengan syariah islam.
Kenapa setiap keluarga harus mempunyai sebuah tabungan proteksi ? Inilah beberapa alasannya :
- 7 dari 10 orang beresiko terserang sakit kritis.
- 1 Dari 10 wanita terkena sakit kanker (servick, payudara).
- Usia rentan terkena sakit kritis adalah 40-65 tahun.
- 95% dari keluarga besar terkena sakit kritis sebelum meninggal dunia.
- Biaya pengobatan sakit kritis yang sangat mahal.
- Biaya non medis lainnya: Tiket pesawat, biaya akomodasi dan konsumsi bagi yang menjaga pasien. Ini semua membutuhkan uang cash. Dan ini tidak dicover oleh Asuransi BPJS
Asuransi Syariah itu bukan hanya Mulia namun juga merupakan bagian dari Ibadah. Ikut Asuransi Adalah Salah Satu Ikhtiar Seorang Kepala Keluarga. Inilah beberapa manfaat yang bisa diambil dengan mengikuti program asuransi syariah :
- Membantu penghidupan ahli waris agar tetap hidup berkecukupan dan tidak meminta-minta.
Pada waktu Saad bin Abi Waqhos rodhiyallahu ‘anhu sedang sakit dan berniat menyerahkan seluruh harta yang dimilikinya ke baitul maal. Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Sepertiga, dan sepertiga itu sudah banyak. Sesungguhnya bila engkau meninggalkan ahli warismu dalam keadaan kaya dan cukup itu lebih baik daripada meninggalkan mereka dalam keadaan miskin hingga mereka meminta-minta kepada manusia.” (H.R. Ahmad No.1524) - Membantu Biaya Penghidupan Janda sepeninggal suaminya dan harus mengurus anak-anaknya.
“Dan orang-orang yang (akan) meninggal dunia di antara kamu padahal ada meninggalkan istri, hendaklah berwasiat untuk istri mereka (yaitu) diberi nafkah hingga setahun lamanya dengan tidak menyuruh mereka pindah. Tetapi jika mereka pindah (sendiri) maka tiada dosa bagimu (wali) atau waris dari yang meninggal membiarkan mereka berbuat yang patut pada diri mereka.” (Q.S. Al Baqoroh: 240) - Mempersiapkan generasi yang kuat dalam iman dan pendidikan. Sehingga diperlukan dana yang cukup untuk menghadapi biaya pendidikan yang semakin mahal.
“Dan hendaklah takut kepada ALLAH orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada ALLAH dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (Q.S. An-Nisaa : 9)
Kesimpulannya adalah : Asuransi diambil bukan karena ada yang akan meninggal dunia, namun karena ada yang akan terus melanjutkan hidup lebih baik.
One Comment