Inilah Pengertian Dari Hilangnya Kemandirian Hidup
Hilangnya Kemandirian Hidup atau Loss Of Independent Living berarti ketidakmampuan seseorang dalam melakukan beberapa aktivitas dasar manusia seperti Menyuap (makan dan minum), mandi, berpakaian, pindah tempat, buang air dll.
Saat “musibah” Hilangnya Kemandirian Hidup itu menimpa seseorang, dapat dipastikan kemampuan untuk bekerja mendapatkan penghasilan pun akan hilang. Seorang karyawan harus rela di berhentikan dari sebuah perusahaan. Karena tidak ada perusahaan yang mau memberikan gaji atau upah kepada orang yang tidak produktiv.
Jika risiko Hilangnya Kemandirian Hidup terjadi pada seorang pekerja mandiri, berarti dia tidak bisa bekerja lagi yang membuat penghasilannya otomatis berhenti. Hal ini tidak akan terjadi jika dia seorang pemilik bisnis besar atau investor besar dengan pasif income yang besar juga, mempunyai aset yang banyak sehingga diperkirakan mampu menanggulangi masalah ini.
Putusnya penghasilan bukan berarti biaya hidup juga berhenti. Biaya hidup sehari-hari justru bertambah dengan adanya biaya pengobatan, karena harapan untuk pulih itu masih ada dengan melakukan pengobatan rutin.
Penyebab Hilangnya Kemandirian Hidup
Salah satu faktor risiko yang menyebabkan kemandirian hidup seseorang hilang adalah SAKIT KRITIS. Saat seorang pencari nafkah menyadari tentang adanya kemungkinan setiap orang dapat kehilangan kemandirian dalam hidup, tentu akan terlintas dalam hati tentang bagaimana caranya agar dapat “mengatasi” nya. Cara yang paling mudah adalah dengan mempersiapkan tabungan proteksi financial sejak dini (Baca : Asuransi Penyakit Kritis Pertama di Indonesia). Semakin cepat menabung di tabungan proteksi, nominal angkanya tentu sangat murah dibandingkan jika terus menunda.
Cacat tetap total juga bisa mengakibatkan hilangnya kemandirian hidup. Saat seseorang dalam kondisi tersebut, mentalnya harus kuat karena merasa tidak bisa mandiri lagi akibat selalu menggantung segala sesuatu pada orang lain.
Tema artikel kali ini berdasarkan kisah nyata leader saya, ustadz Zulhamdi M Sa’ad, LC hari ini (11/05/2018). Beliau sedang mengurusi salah satu nasabahnya yang terkena sakit kritis untuk mengklaim manfaat CI100 yang diambilnya. Karena manfaat tunai yang diambilnya nya “kecil”, tapi cukup membantu financial keluarganya tersebut.
Sebelum terlambat, saya sebagai seorang financial planner akan terus mengedukasi tentang pentingnya sebuah proteksi financial bagi setiap pencari nafkah melalui artikel2 ini. Semoga bermanfaat 🙂