Sisihkan Pendapatan Walau Penghasilan Pas-Pasan
Dalam kehidupan, ada kalanya penghasilan kita tidak sesuai dengan harapan. Tetapi jangan lupa untuk selalu menyisihkan penghasilan tersebut. Karena akan ada banyak hal yang tidak dapat prediksi 1 detik kedepan. Menyisihkan pendapatan dengan cara menabung merupakan kebiasaan yang baik. Dengan menabung, otomatis akan memiliki dana cadangan yang bisa kita pakai sewaktu – waktu untuk kebutuhan tak terduga, dan menabung juga bisa dikatakan sebagai penenang hati saja. Kalau punya uang simpanan, kan hati jadi tenang daripada nggak punya uang sama sekali.
Menyisihkan pendapatan memang membutuhkan usaha yang terasa lebih berat. Karena kita harus berhemat luar biasa demi bisa menabung dana masa depan. Ada beberapa dampak yang luar biasa apabila seseorang berpenghasilan pas – pasan masih memaksakan diri untuk menabung :
- Menekan biaya hidup
- Konsumsi makanan seadanya
- Mengurangi biaya refreshing dll
Sebenarnya, biaya hidup itu tidak terlalu besar, karena yang menghabiskan dan menggerus penghasilan adalah gaya hidup. Ada yang menarik apabila kita memaksakan diri untuk menabung saat kondisi penghasilan pas-pasan adalah dengan mengkonsumsi makanan seadanya. Akibat kebiasaan konsumsi makanan tidak berkualitas dalam jangka waktu yang tidak sebentar tersebut, kesehatan kita pun perlahan ikut terpengaruh. Kekurangan zat gizi tertentu dapat menimbulkan penyakit dari yang ringan seperti sariawan hingga penyakit berat yang sebenarnya adalah akumulasi dari zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh kita melalui makanan. Belum lagi bila daya tahan tubuh kita menurun, penyakit dari luar tubuh siap menyerang tubuh kita. Bila sudah sakit, maka tabungan kita yang akhirnya akan terkuras juga.
Selalu ingat untuk Memahami 5 Perkara Sebelum 5 Perkara Dalam Kehidupan Secara Luas, Karena waktu tidak bisa diajak kompromi. Waktu itu ibarat sebuah pedang tajam, jika mampu mengendalikannya maka akan sangat berguna bagi kita. Sebaliknya jika kita tidak mampu mengendalikannya, pedang tersebut dapat membunuh kita.