Asuransi Penyakit Kritis Pertama di Indonesia
Asuransi Penyakit Kritis atau CI100 (Critical Illness) merupakan salah satu produk ungulan dari Allianz. Dengan manfaat tambahan ini, nasabah akan diberikan perlindungan menyeluruh dari 100 macam kondisi penyakit kritis. Sejak tahap awal hingga tahap terparah. Santunan yang diterima tidak mengurangi Uang Pertanggungan Dasar (Santunan Jiwa). Coba bayangkan, setidaknya anda sudah mempunyai dana tunai sebesar 1 Milyar Rupiah jika anda terkena risiko sakit kritis. Hubungi kami jika anda tertarik mengikuti program tabungan proteksi ini 🙂
CI100 syariah adalah manfaat tambahan (rider plan) dari unit link Allisya Protection Plus. CI100 syariah di Allisya mempunyai manfaat santunan tunai sangat besar dan tentunya dana tabarru’ (premi) boleh di adu dengan perusahaan asuransi lain. Manfaat lain yang tidak kalah penting jika anda mengambil manfaat ini adalah Payor B Basic, yaitu pembebasan premi sampai dengan umur pembayar 65 tahun. Allianz akan terus membayar premi sampai usia tersebut.
Baca juga : Mengapa Harus Asuransi Syariah ?
Asuransi Penyakit Kritis Syariah dari Allisya
CI 100 Syariah atau yang lebih dikenal dengan Asuransi penyakit kritis syariah juga menyediakan manfaat tambahan seperti Angioplasty dan tindakan invasif penyakit arteri koroner serta komplikasi diabetes. C1 100 memiliki masa pertanggungan sampai dengan usia 100 tahun, usia masuk yang fleksibel yaitu 5-70 tahun, dan uang pertanggungan (UP) yang komprehensif.
Berikut ini adalah 100 kondisi penyakit kritis yang ditanggung oleh CI 100 Syariah
100 Kondisi Penyakit Kritis |
|||
Early CI | Intermediate CI | Advanced CI | Catastropic CI |
– Pemasangan alat pacu jantung
– Pericardetomy |
Pemasangan defirbrilator jantung | Serangan Jantung Pertama | Serangan Jantung yang ekstensif |
– Karsinoma in situ pada organ tertentu
– Kanker Prostat Tahap Awal – Kanker Tiroid Tahap Awal – Leukimia Limfositik Kronis Tahap Awal – Melanoma Tahap Awal |
Karsinoma in situ dan kanker tahap awal pada organ tertentu yang dilakukan pembedahan radikal | Kanker | Kanker dengan Metastatis |
Kehilangan fungsi salah satu anggota gerak | Kehilangan fungsi dari satu anggota gerak dan kehilangan penglihatan dari satu mata | Kelumpuhan | Total Quadriplegia akibat Sinal Cord
Injury |
Pemasangan Celebral Shunt | Stroke | Stroke Berat | |
– Transplantasi Usus Kecil
– Transplantasi Kornea |
Transplantasi Organ Vital Tubuh | Transplantasi Jantung dan Paru-Paru | |
Koma selama 48 jam | – Epilepsi Berat
– Koma selama 72jam |
Koma | |
Penyakit Parkinson Sedang | Penyakit Parkinson Idiopatik | Penyakit Parkinson | |
– Asma Berat
– Pemasangan Filter Veno-Cava |
Pengangkatan satu paru | Penyakit Paru-paru Kronis/Tahap Akhir | |
Pembedahan Hati | Penyakit Sirosis Hati | Penyakit Hati Kronis | |
Anemia Plastik yang dapat dipulihkan | Myelodyplastic Syndrome atau
Myelofibrosis |
Anemia Aplastis | |
Neuropati Periferal | Poliomyelitis Sedang | Poliomyelitis | |
– Kehilangan sebagian fungsi pendengaran
– Pembedahan pada Trombosis Sinus Kavernosus |
Pembedahan untuk penanaman cochlear karena gangguan pendengaran | Tuli (Hilangnya fungsi Indra
Pendengaran) |
|
Skleroderma Progresif Tahap Awal | Skleroderma Progresif dengan sindroma CREST | Skleroderma progresif | |
Rheumatoid Arthritis Ringan | Rheumatoid Arthritis Sedang | Rheumatoid Arthritis Berat | |
Schlerosing Cholangitis Primer Kronis | Hepatitis Fulminant | ||
– Penyakit Crohn Kronis
– Penyakit Kolitis Ulseratif Kronis |
– Colitis Ulcerative Berat (Cronh’ disease) | ||
Transmyocardial Laser Therapy | Operasi Jantung Koroner | ||
Pembedahan Katup Jantung
Percutaneous |
Operasi Penggantian Katup Jantung | ||
– Pengangkatan satu ginjal
– Penyakit ginjal kronis |
Gagal Ginjal | ||
Penyakit atau cedera pada syaraf tulang belakang yang menyebabkan usus dan kandung kemih tidak berfungsi | Multiple Sclerosis | ||
Penyakit Alzheimer Sedang atau
Demensia |
Penyakit Alzheimer/Gangguan Otak Organik Degeneratif yang tidak dapat pulih kembali | ||
Terminal Illness | |||
Penyakit Motor Neuron | |||
Muscular Dystrophy Sedang | Muscular Dystrophy | ||
– Pembedahan invasif minimum terhadap Pembuluh Darah Aorta
– Aneurisma besar aorta asimtomatik |
Operasi Pembuluh Aorta | ||
Hipertensi Pulmonalis Tahap Awal | Pulmonary Arterial Hypertension
Primer |
||
Meningitis Bakteri dengan penyembuhan total | Meningitis Bakteri | ||
Luka Bakar Sedang | Tumor Otak Jinak | ||
Trauma Berat pada Kepala | Radang Otak | ||
Luka Bakar | |||
Penyakit Arteri Koroner Ringan | Trauma Kepala Serius | ||
Sistemik Lupus Eritematosus Ringan | Apallic Syndrome | ||
Hepatitis B atau C karena pekerjaan | Penyakit Jantung Koroner Lain yang
Serius |
||
Kehilangan kemampuan bicara karena penyakit neurologis | Lupus Eritematosus Sistemik
(Systemic Lupus Erythematosus) |
||
HIV yang Didapatkan melalui Transfusi | |||
Bisu (Kehilangan Kemampuan Bicara) | |||
Kebutaan | |||
Penyakit Kista Medullary | |||
Cardiomyopathy | |||
Aneurisma pembuluh darah otak yang mensyaratkan pembedahan | |||
Terputusnya akar-akar syaraf Plexus brachialis | |||
Stroke yang memerukan operasi arteri carotid | |||
Operasi scoliosis idiopatik | |||
Pakreatitis menahun yang berulang | |||
Penyakit Kaki Gajah Kronis | |||
Hilangnya kemandirian hidup | |||
Necrotising Faciitis | |||
Penyakit Kawasaki Yang Menyebabkan
Komplikasi Pada Jantung |
Informasi lebih lanjut bisa menghubungi kami di kontak yang tersedia untuk permintaan ilustrasi dan penjelasan lainnya. #1YgTerpenting Lindungi diri dan keluarga anda dari resiko penyakit kritis.
One Comment